Sabtu, 29 Februari 2020

Waalaikumsalam

TOLONG DI BACA SAMPAI SELESAI !!! 
BIAR TAK GAGAL PAHAM ๐Ÿ˜Š

Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam membahas masalah puasa Rojab. Pertama : Tidak ada riwayat yang benar dari Rosulullah SAW yang melarang puasa Rojab. Kedua : Banyak riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa Rojab yang tidak benar dan palsu.

Dan di dalam masyarakat kita terdapat 2 kutub ekstrim. Pertama adalah sekelompok kecil kaum muslimin yang menyuarakan dengan lantang bahwa puasa bulan Rojab adalah bid’ah. Kedua : Sekelompok orang yang biasa melakukan atau menyeru puasa Rojab akan tetapi tidak menyadari telah membawa riwayat-riwayat tidak benar dan palsu. Maka dalam risalah kecil ini kami ingin mencoba menghadirkan riwayat yang benar sekaligus pemahaman para ulama 4 madzhab tentang puasa di bulan Rojab.

Sebenarnya masalah puasa rojab sudah dibahas tuntas oleh ulama-ulama terdahulu dengan jelas dan gamblang. Akan tetapi karena adanya kelompok kecil hamba-hamba Alloh yang biasa MENUDUH BID’AH ORANG LAIN menyuarakan dengan lantang bahwa amalan puasa di bulan Rojab adalah sesuatu yang bid’ah.

Dengan Risalah kecil ini mari kita lihat hujjah para ulama tentang puasa bulan Rojab dan mari kita juga lihat perbedaan para ulama di dalam menyikapi hukum puasa di bulan Rojab. Yang jelas bulan Rojab adalah termasuk bulan Haram yang 4 (Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rojab) dan bulan haram ini dimuliakan oleh Allah SWT sehingga tidak diperkenankan untuk berperang di dalamnya dan masih banyak keutamaan di dalam bulan-bulan haram tersebut khususnya bulan Rojab. Dan di sini kami hanya akan membahas masalah puasa Rojab, untuk masalah yang lainnya seperti hukum merayakan Isro’ Mi’roj dan sholat malam di bulan rojab akan kami hadirkan pada risalah yang berbeda.

Tidak kami pungkiri adanya hadits-hadits dho’if atau palsu (Maudhu’) yang sering dikemukakan oleh sebagian pendukung puasa Rojab. Maka dari itu wajib bagi kami untuk menjelaskan agar jangan sampai ada yang membawa hadits-hadits palsu biarpun untuk kebaikan seperti memacu orang untuk beribadah hukumnya adalah HARAM dan DOSA BESAR sebagaimana ancaman Rosulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim :

ู…َู†ْ ูƒَุฐَุจَ ุนَู„َูŠَّ ู…ُุชَุนَู…ِّุฏًุง ูَู„ْูŠَุชَุจَูˆَّุกْ ู…َู‚ْุนَุฏَู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุฑِ

Artinya : “Barang siapa sengaja berbohong atas namaku maka hendaknya mempersiapkan diri untuk menempati neraka”.

Perlu diketahui bahwa dengan banyaknya hadits-hadits palsu tentang keutamaan puasa Rojab itu bukan berarti tidak ada hadits yang benar yang membicarakan tentang keutamaannya bulan Rojab.

*A. DALIL - DALIL TENTANG PUASA RAJAB :*

*1. Dalil tentang puasa Rojab Secara umum*

Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5. Dan bulan Rojab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan dan tetap dianjurkan walaupun di bulan Rojab. Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa.

a. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:

ูƒُู„ُّ ุนَู…َู„ِ ุงุจْู†ِ ุฃَุฏَู…َ ู„َู‡ُ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ุตِّูŠَุงู…ُ ูˆَุฃَู†َุง ุฃَุฌْุฒِูŠْ ุจِู‡ِ

“Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”

b. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No.1942:

ู„َุฎُู„ُูˆْูُ ูَู…ِ ุงู„ุตَّุงุฆِู…ِ ุฃَุทْูŠَุจُ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†ْ ุฑِูŠْุญِ ุงู„ْู…ِุณْูƒِ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ

“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Allah akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan 27 derajat. Atau ibadah lain yang satu kebaikan dilipat gandakan menjadi 10 kebaikan.

c. Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969 :

ุฅِู†َّ ุฃَุญَุจَّ ุงู„ุตِّูŠَุงู…ِ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„ู‡ِ ุตِูŠَุงู…ُ ุฏَุงูˆُุฏَ ูƒَุงู†َ ูŠَุตُูˆْู…ُ ูŠَูˆْู…ًุง ูˆَ ูŠُูْุทِุฑُ ูŠَูˆْู…ًุง

“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”

*2. Dalil-dalil puasa Rojab secara khusus*

a. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim

ุฃَู†َّ ุนُุซْู…َุงู†َ ุจْู†َ ุญَูƒِูŠْู…ٍ ุงْู„ุฃَู†ْุตَุงุฑِูŠِّ ู‚َุงู„َ: ” ุณَุฃَู„ْุชُ ุณَุนِูŠْุฏَ ุจْู†َ ุฌُุจَูŠْุฑٍ ุนَู†ْ ุตَูˆْู…ِ ุฑَุฌَุจَ ؟ ูˆَู†َุญْู†ُ ูŠَูˆْู…َุฆِุฐٍ ูِูŠْ ุฑَุฌَุจَ ูَู‚َุงู„َ ุณَู…ِุนْุชُ ุงุจْู†َ ุนَุจَّุงุณٍ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُู…َุง ูŠَู‚ُูˆْู„ُ ูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุตُูˆْู…ُ ุญَุชَّู‰ ู†َู‚ُูˆْู„َ ู„ุงَ ูŠُูْุทِุฑُ، ูˆَูŠُูْุทِุฑُ ุญَุชَّู‰ ู†َู‚ُูˆْู„َ ู„ุงَ ูŠَุตُูˆْู…ُ”

“Sesungguhnya Sayyidina Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata : “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rojab dan ketika itu kami memang di bulan Rojab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata : “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rojab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rojab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rojab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rojab.”

Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rojab dengan utuh, dan Nabi pun pernah tidak berpuasa dengan utuh. Artinya di saat Nabi SAW meninggalkan puasa di bulan Rojab itu menunjukan bahwa puasa di bulan Rojab bukanlah sesuatu yang wajib. Begitulah yang dipahami para ulama tentang amalan Nabi SAW, jika Nabi melakukan satu amalan kemudian Nabi meninggalkannya itu menunjukan amalan itu bukan suatu yang wajib, dan hukum mengamalkannya adalah sunnah.

b. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah

ุนَู†ْ ู…ُุฌِูŠْุจَุฉَ ุงู„ْุจَุงู‡ِู„ِูŠَّุฉِ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠْู‡َุง ุฃَูˆْ ุนَู…ِّู‡َุง ุฃَู†َّู‡ُ : ุฃَุชَู‰ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุซُُู…َّ ุงู†ْุทَู„َู‚َ ูَุฃَุชَุงู‡ُ ุจَุนْุฏَ ุณَู†َุฉٍ ูˆَู‚َุฏْ ุชَุบَูŠَّุฑَุชْ ุญَุงู„َุชُู‡ُ ูˆَู‡َูŠْุฆَุชُู‡ُ ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุฃَู…َุง ุชَุนْุฑِูُู†ِูŠْ. ู‚َุงู„َ ูˆَู…َู†ْ ุฃَู†ْุชَ ู‚َุงู„َ ุฃَู†َุง ุงู„ْุจَุงู‡ِู„ِูŠِّ ุงู„َّุฐِูŠْ ุฌِุฆْุชُูƒَ ุนَุงู…َ ุงْู„ุฃَูˆَّู„ِ ู‚َุงู„َ ูَู…َุง ุบَูŠَّุฑَูƒَ ูˆَู‚َุฏْ ูƒُู†ْุชَ ุญَุณَู†َ ุงู„ْู‡َูŠْุฆَุฉِ ู‚َุงู„َ ู…َุง ุฃَูƒَู„ْุชُ ุทَุนَุงู…ًุง ุฅِู„ุงَّ ุจِู„َูŠْู„ٍ ู…ُู†ْุฐُ ูَุงุฑَู‚ْุชُูƒَ ูَู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู„ِู…َ ุนَุฐَّุจْุชَ ู†َูْุณَูƒَ. ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ุตُู…ْ ุดَู‡ْุฑَ ุงู„ุตَّุจْุฑِ ูˆَูŠَูˆْู…ًุง ู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุดَู‡ْุฑٍ ู‚َุงู„َ ุฒِุฏْู†ِูŠْ ูَุฅِู†َّ ุจِูŠْ ู‚ُูˆَّุฉً ู‚َุงู„َ ุตُู…ْ ูŠَูˆْู…َูŠْู†ِ ู‚َุงู„َ ุฒِุฏْู†ِูŠْ ู‚َุงู„َ ุตُู…ْ ุซَู„ุงَุซَุฉَ ุฃَูŠَّุงู…ٍ ู‚َุงู„َ ุฒِุฏْู†ِูŠْ ู‚َุงู„َ ุตُู…ْ ู…ِู†ْ ุงู„ْุญُุฑُู…ِ ูˆَุงุชْุฑُูƒْ ุตُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ْุญُุฑُู…ِ ูˆَุงุชْุฑُูƒْ ุตُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ْุญُุฑُู…ِ ูˆَุงุชْุฑُูƒْ ูˆَู‚َุงู„َ ุจِุฃَุตَุงุจِุนِู‡ِ ุงู„ุซَّู„ุงَุซَุฉِ ูَุถَู…َّู‡َุง ุซُู…َّ ุฃَุฑْุณَู„َู‡َุง. ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ 2/322

“Dari Mujibah Al-Bahiliah dari ayahnya atau pamannya sesungguhnya ia (ayah atau paman) datang kepada Rosulullah SAW kemudian berpisah dan kemudian datang lagi kepada Rosulullah setelah setahun dalam keadaan tubuh yang berubah (kurus), dia berkata : Yaa Rosulullah apakah engkau tidak mengenalku? Rosulullah SAW menjawab : Siapa Engkau? Dia pun berkata : Aku Al-Bahili yang pernah menemuimu setahun yang lalu. Rosulullah SAW bertanya : Apa yang membuatmu berubah sedangkan dulu keadaanmu baik-baik saja (segar-bugar), Ia menjawab : Aku tidak makan kecuali pada malam hari (yakni berpuasa) semenjak berpisah denganmu, maka Rosulullah SAW bersabda : Mengapa engkau menyiksa dirimu, berpuasalah di bulan sabar dan sehari di setiap bulan, lalu ia berkata : Tambah lagi (yaa Rosulullah) sesungguhnya aku masih kuat. Rosulullah SAW berkata : Berpuasalah 2 hari (setiap bulan), dia pun berkata : Tambah lagi ya Rosulullah. Rosulullah SAW berkata : berpuasalah 3 hari (setiap bulan), ia pun berkata: Tambah lagi (Yaa Rosulullah), Rosulullah SAW bersabda : Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rojab, Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharrom) dan jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah, beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam 3 jarinya kemudian membukanya.

Imam nawawi menjelaskan hadits tersebut.

ู‚َูˆْู„ُู‡ُ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ” ุตُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ْุญُุฑُู…ِ ูˆَุงุชْุฑُูƒْ” ุฅู†ู…ุง ุฃู…ุฑู‡ ุจุงู„ุชุฑูƒ ; ู„ุฃู†ู‡ ูƒุงู† ูŠุดู‚ ุนู„ูŠู‡ ุฅูƒุซุงุฑ ุงู„ุตูˆู… ูƒู…ุง ุฐูƒุฑู‡ ููŠ ุฃูˆู„ ุงู„ุญุฏูŠุซ . ูุฃู…ุง ู…ู† ู„ู… ูŠุดู‚ ุนู„ูŠู‡ ูุตูˆู… ุฌู…ูŠุนู‡ุง ูุถูŠู„ุฉ . ุงู„ู…ุฌู…ูˆุน 6/439

“Sabda Rosulullah SAW :

ุตู… ู…ู† ุงู„ุญุฑู… ูˆุงุชุฑูƒ

“Berpuasalah di bulan haram kemudian tinggalkanlah”

Sesungguhnya Nabi SAW memerintahkan berbuka kepada orang tersebut karena dipandang puasa terus-menerus akan memberatkannya dan menjadikan fisiknya berubah. Adapun bagi orang yang tidak merasa berat untuk melakukan puasa, maka berpuasa dibulan Rojab seutuhnya adalah sebuah keutamaan. Majmu’ Syarh Muhadzdzab juz 6 hal. 439

c. Hadits riwayat Usamah Bin Zaid

ู‚ุงู„ ู‚ู„ุช : ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู„ู… ุฃุฑูƒ ุชุตูˆู… ุดู‡ุฑุง ู…ู† ุงู„ุดู‡ูˆุฑ ู…ุง ุชุตูˆู… ู…ู† ุดุนุจุงู† ู‚ุงู„ ุฐู„ูƒ ุดู‡ุฑ ุบูู„ ุงู„ู†ุงุณ ุนู†ู‡ ุจูŠู† ุฑุฌุจ ูˆุฑู…ุถุงู† ูˆู‡ูˆ ุดู‡ุฑ ุชุฑูุน ููŠู‡ ุงู„ุฃุนู…ุงู„ ุฅู„ู‰ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู† ูˆุฃุญุจ ุฃู† ูŠุฑูุน ุนู…ู„ูŠ ูˆุฃู†ุง ุตุงุฆู…. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ู†ุณุงุฆูŠ 4/201

“Aku berkata kepada Rosulullah : Yaa Rosulullah aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Rosulullah SAW menjawab : Bulan sya’ban itu adalah bulan yang dilalaikan di antara bulan Rojab dan Ramadhan, dan bulan sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada Allah SWT dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaaan aku berpuasa”. HR. Imam An-Nasa’I Juz 4 Hal. 201.
Imam Syaukani menjelaskan

ุธุงู‡ุฑ ู‚ูˆู„ู‡ ููŠ ุญุฏูŠุซ ุฃุณุงู…ุฉ : ุฅู† ุดุนุจุงู† ุดู‡ุฑ ูŠุบูู„ ุนู†ู‡ ุงู„ู†ุงุณ ุจูŠู† ุฑุฌุจ ูˆุฑู…ุถุงู† ุฃู†ู‡ ูŠุณุชุญุจ ุตูˆู… ุฑุฌุจ ; ู„ุฃู† ุงู„ุธุงู‡ุฑ ุฃู† ุงู„ู…ุฑุงุฏ ุฃู†ู‡ู… ูŠุบูู„ูˆู† ุนู† ุชุนุธูŠู… ุดุนุจุงู† ุจุงู„ุตูˆู… ูƒู…ุง ูŠุนุธู…ูˆู† ุฑู…ุถุงู† ูˆุฑุฌุจุง ุจู‡ . ู†ูŠู„ ุงู„ุฃูˆุทุงุฑ 4/291

Secara tersurat yang bisa dipahami dari hadits yang diriwayatkan oleh Usamah, Rosulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan manusia di antara Rojab dan Ramadhan” ini menunjukkan bahwa puasa Rojab adalah sunnah sebab bisa difahami dengan jelas dari sabda Nabi SAW bahwa mereka lalai dari mengagungkan sya’ban dengan berpuasa karena mereka sibuk mengagungkan ramadhan dan Rojab dengan berpuasa”. Naylul Author juz 4 hal 291

*B. KOMENTAR PARA ULAMA TENTANG PUASA ROJAB*

Dalam menyikapi tentang puasa dibulan Rojab pendapat ulama terbagi menjadi 2, akan tetapi 2 pendapat ini tidak sekeras yang kita temukan di lapangan pada saat ini yaitu dengan membi’dahkan dan memfasiqkan para pelaku puasa Rojab.

Jumhur Ulama dari Madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan riwayat dari Imam Ahmad Bin Hanbal mereka mengatakan bahwasannya disunnahkan puasa di bulan Rojab semuanya dan juga ada riwayat lain dari Imam Ahmad Bin Hanbal bahwasannya makruh mengkhususkan melakukan puasa sebulan penuh di bulan Rojab.

Akan tetapi di dalam Madzhab Imam Ahmad Bin Hanbal dijelaskan bahwasannya kemakruhan ini akan hilang dengan 4 hal :

1) Dibolong (berbuka) 1 hari di bulan Rojab, atau
2) Disambung dengan puasa di bulan sebelum Rojab, atau
3) Disambung dengan puasa di bulan setelah Rojab
4) Dengan puasa di hari apapun di selain bulan rojab.

Mungkin ada yang mendengar dari salah satu stasiun radio atau selebaran yang dibagi-bagi yang mengatakan bahwasannya “Puasa Rojab adalah Bid’ah Dholalah” dengan membawa Riwayat dari Nabi SAW yang melarang puasa Rojab atau riwayat dari Sayyidina Umar Bin Khottob yang mengatakan “Kami akan memukul orang yang melakukan puasa di bulan Rojab”. Padahal riwayat tersebut adalah tidak benar dan palsu dan sungguh sangat aneh orang yang membid’ahkan puasa bulan Rojab dengan tuduhan riwayat puasa Rojab adalah hadits-haditsnya palsu akan tetapi mereka sendiri tidak sadar bahwa justru riwayat yang melarang puasa bulan Rojab adalah palsu.

Secara singkat para ulama empat madzhab tidak ada yang mengatakan puasa bulan rojab adalah bid’ah. Bahkan mereka sepakat kalau puasa bulan rojab adalah sunnah termasuk dalam madzhab Imam Ahmad bin Hambal.

Berikut ini uraian ulama empat tentang puasa rojab :

*1. Pendapat Ulama’ Madzhab Hanafi*

• Disebutkan dalam Fatawa Al-Hindiyah Juz 1 Hal. 202 :

)ุงู„ู…ุฑุบูˆุจุงุช ู…ู† ุงู„ุตูŠุงู… ุฃู†ูˆุงุน ( ุฃูˆู„ู‡ุง ุตูˆู… ุงู„ู…ุญุฑู… ูˆุงู„ุซุงู†ูŠ ุตูˆู… ุฑุฌุจ ูˆุงู„ุซุงู„ุซ ุตูˆู… ุดุนุจุงู† ูˆุตูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก ). ุงู‡ู€

“Puasa yang disunnakahkan itu bermacam-macam :

Puasa Muharrom, Puasa Rojab, Puasa Sya’ban, Puasa ‘Asyuro’ (tgl. 10 Muharrom)”

*2. Pendapat dari Ulama’ Madzhab Maliki*

• Disebutkan dalam Syarh Al-Khorsyi ‘Ala Kholil Juz 2 Hal. 241:

ุฃู†ู‡ ูŠุณุชุญุจ ุตูˆู… ุดู‡ุฑ ุงู„ู…ุญุฑู… ูˆู‡ูˆ ุฃูˆู„ ุงู„ุดู‡ูˆุฑ ุงู„ุญุฑู… , ูˆุฑุฌุจ ูˆู‡ูˆ ุงู„ุดู‡ุฑ ุงู„ูุฑุฏ ุนู† ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… ). ุงู‡ู€

“Sesungguhnya disunnahkan puasa di bulan Muharrom dan puasa di bulan Rojab.”

• Disebutkan dalam Hasyiah dari Syarh Al-Khorsyi ‘Ala Kholil :

ุจู„ ูŠู†ุฏุจ ุตูˆู… ุจู‚ูŠุฉ ุงู„ุญุฑู… ุงู„ุฃุฑุจุนุฉ ูˆุฃูุถู„ู‡ุง ุงู„ู…ุญุฑู… ูุฑุฌุจ ูุฐูˆ ุงู„ู‚ุนุฏุฉ ูุงู„ุญุฌุฉ ). ุงู‡ู€

“Disunnahkan puasa di bulan-bulan haram yang 4, paling utamanya adalah puasa di bulan Muharrom kemudian Rojab, Duzl Qo’dah dan Dzul Hijjah”.

• Disebutkan dalam Muqoddimah Ibnu Abi Zaid serta syarah Lil Fawaakih Al-Dawani juz 2 hal. 272 :

ุงู„ุชู†ูู„ ุจุงู„ุตูˆู… ู…ุฑุบุจ ููŠู‡ ูˆูƒุฐู„ูƒ , ุตูˆู… ูŠูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก ูˆุฑุฌุจ ูˆุดุนุจุงู† ูˆูŠูˆู… ุนุฑูุฉ ูˆุงู„ุชุฑูˆูŠุฉ ูˆุตูˆู… ูŠูˆู… ุนุฑูุฉ ู„ุบูŠุฑ ุงู„ุญุงุฌ ุฃูุถู„ ู…ู†ู‡ ู„ู„ุญุงุฌ. ุงู‡ู€

“Melakukan puasa disunnahkan begitu juga puasa dihari ‘Asyuro’, bulan Rojab, bulan Sya’ban, Hari ‘Arafah dan Tarwiyah sedangkan puasa di hari ‘Arafah itu lebih utama bagi orang yang tidak haji”.

• Disebutkan dalam Syarh Ad-Dardir, syarah Muhtashor Kholil juz 1 hal. 513 :

ูˆู†ุฏุจ ุตูˆู… ุงู„ู…ุญุฑู… ูˆุฑุฌุจ ูˆุดุนุจุงู† ูˆูƒุฐุง ุจู‚ูŠุฉ ุงู„ุญุฑู… ุงู„ุฃุฑุจุนุฉ ูˆุฃูุถู„ู‡ุง ุงู„ู…ุญุฑู… ูุฑุฌุจ ูุฐูˆุงู„ู‚ุนุฏุฉ ูˆุงู„ุญุฌุฉ). ุงู‡ู€

“Dan disunnahkan puasa Muharrom, Rojab, Sya’ban begitu juga bulan-bulan haram lainnya yang 4 dan paling utamanya adalah puasa Muharrom kemudian Rojab, Duzl Qo’dah dan Dzul Hijjah”.

• Disebutkan dalam At-Taj Wa Al-Iklil juz 3 hal. 220 :

ูˆุงู„ู…ุญุฑู… ูˆุฑุฌุจ ูˆุดุนุจุงู† ู„ูˆ ู‚ุงู„ ูˆุงู„ู…ุญุฑู… ูˆุดุนุจุงู† ู„ูˆุงูู‚ ุงู„ู…ู†ุตูˆุต . ู†ู‚ู„ ุงุจู† ูŠูˆู†ุณ : ุฎุต ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… ูˆูุถّู„ู‡ุง ูˆู‡ูŠ : ุงู„ู…ุญุฑู… ูˆุฑุฌุจ ูˆุฐูˆ ุงู„ู‚ุนุฏุฉ ูˆุฐูˆ ุงู„ุญุฌุฉ . ุงู‡ู€

“Dan disunnahkan Puasa Muharrom, Rojab dan Sya’ban, andaikan beliau berkata “Puasa Muharrom dan Sya’ban disunnahkan maka akan mencocoki Nashnya”. Dinukil dari Ibnu Yunus bahwasannya “Allah SWT mengkhususkan bulan-bulan haram dan mengutamakannya yaitu : Muharrom dan Rojab, Dzul Qo’dah dan Dzul Hijjah.”

*3. Pendapat dari Ulama’ Madzhab Syafi’i*

• Imam An-Nawawi menyebutkan dalam Al-Majmu’ (Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab) juz 6 hal. 439 :

ู‚ุงู„ ุฃุตุญุงุจู†ุง : ูˆู…ู† ุงู„ุตูˆู… ุงู„ู…ุณุชุญุจ ุตูˆู… ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… , ูˆู‡ูŠ ุฐูˆุงู„ู‚ุนุฏุฉ ูˆุฐูˆุงู„ุญุฌุฉ ูˆุงู„ู…ุญุฑู… ูˆุฑุฌุจ , ูˆุฃูุถู„ู‡ุง ุงู„ู…ุญุฑู…. ุงู‡ู€

“Berkata Ulama’ kami : Dan dari puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rojab sedangkan yang paling utama adalah Muharrom”.

• Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshori menyebutkan dalam Asna Al-Mathollib juz 1 hal. 433 :

)ูˆุฃูุถู„ ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ู„ู„ุตูˆู…( ุจุนุฏ ุฑู…ุถุงู† ุงู„ุฃุดู‡ุฑ
( ุงู„ุญุฑู… ( ุฐูˆ ุงู„ู‚ุนุฏุฉ ูˆุฐูˆ ุงู„ุญุฌุฉ ูˆุงู„ู…ุญุฑู… ูˆุฑุฌุจ )ูˆุฃูุถู„ู‡ุง ุงู„ู…ุญุฑู…( ู„ุฎุจุฑ ู…ุณู„ู… * ุฃูุถู„ ุงู„ุตูˆู… ุจุนุฏ ุฑู…ุถุงู† ุดู‡ุฑ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ุญุฑู… ( ุซู… ุงู‚ูŠู‡ุง) ูˆุธุงู‡ุฑู‡ ุงุณุชูˆุงุก ุงู„ุจู‚ูŠุฉ ูˆุงู„ุธุงู‡ุฑ ุชู‚ุฏูŠู… ุฑุฌุจ ุฎุฑูˆุฌุง ู…ู† ุฎู„ุงู ู…ู† ูุถู„ู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… ). ุงู‡ู€

“Paling utamanya bulan-bulan untuk puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan Haram yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rojab sedangkan paling Utamanya adalah Muharrom berdasarkan riwayat dari Imam Muslim “Paling utamanya puasa setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharrom kemudian bulan haram yang lainnya. Secara dhohir keutamaan diantara bulan haram yang lainnya itu sama (selain Muharrom). Dan secara dhohir mendahulukan keutamaan Rojab agar keluar dari Khilafnya ulama yang mengunggulkannya melebihi bulan-bulan Haram”

• Imam Ibnu Hajar menyebutkan dalam Fatawa-nya juz 2 hal. 53 :

… ูˆุฃู…ุง ุงุณุชู…ุฑุงุฑ ู‡ุฐุง ุงู„ูู‚ูŠู‡ ุนู„ู‰ ู†ู‡ูŠ ุงู„ู†ุงุณ ุนู† ุตูˆู… ุฑุฌุจ ูู‡ูˆ ุฌู‡ู„ ู…ู†ู‡ ูˆุฌุฒุงู ุนู„ู‰ ู‡ุฐู‡ ู„ุดุฑูŠุนุฉ ุงู„ู…ุทู‡ุฑุฉ ูุฅู† ู„ู… ูŠุฑุฌุน ุนู† ุฐู„ูƒ ูˆุฅู„ุง ูˆุฌุจ ุนู„ู‰ ุญูƒุงู… ุงู„ุดุฑูŠุนุฉ ุงู„ู…ุทู‡ุฑุฉ ุฒุฌุฑู‡ ูˆุชุนุฒูŠุฑู‡ ุงู„ุชุนุฒูŠุฑ ุงู„ุจู„ูŠุบ ุงู„ู…ุงู†ุน ู„ู‡ ูˆู„ุฃู…ุซุงู„ู‡ ู…ู† ุงู„ู…ุฌุงุฒูุฉ ููŠ ุฏูŠู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆูŠูˆุงูู‚ู‡ ุฅูุชุงุก ุงู„ุนุฒ ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ุณู„ุงู… ุฅู†ู‡ ุณุฆู„ ุนู…ุง ู†ู‚ู„ ุนู† ุจุนุถ ุงู„ู…ุญุฏุซูŠู† ู…ู† ู…ู†ุน ุตูˆู… ุฑุฌุจ ูˆุชุนุธูŠู… ุญุฑู…ุชู‡ ูˆู‡ู„ ูŠุตุญ ู†ุฐุฑ ุตูˆู… ุฌู…ูŠุนู‡ ูู‚ุงู„ ููŠ ุฌูˆุงุจู‡ : ู†ุฐุฑ ุตูˆู…ู‡ ุตุญูŠุญ ู„ุงุฒู… ูŠุชู‚ุฑุจ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุจู…ุซู„ู‡ ูˆุงู„ุฐูŠ ู†ู‡ู‰ ุนู† ุตูˆู…ู‡ ุฌุงู‡ู„ ุจู…ุฃุฎุฐ ุฃุญูƒุงู… ุงู„ุดุฑุน ูˆูƒูŠู ูŠูƒูˆู† ู…ู†ู‡ูŠุง ุนู†ู‡ ู…ุน ุฃู† ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุงู„ุฐูŠู† ุฏูˆู†ูˆุง ุงู„ุดุฑูŠุนุฉ ู„ู… ูŠุฐูƒุฑ ุฃุญุฏ ู…ู†ู‡ู… ุงู†ุฏุฑุงุฌู‡ ููŠู…ุง ูŠูƒุฑู‡ ุตูˆู…ู‡ ุจู„ ูŠูƒูˆู† ุตูˆู…ู‡ ู‚ุฑุจุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰. ุงู‡ู€

“Orang yang melarang puasa Rojab maka itu adalah kebodohan dan ketidak tahuan terhadap hukum syariat. Apabila ia tidak menarik ucapannya itu maka wajib bagi hakim atau penegak hukum untuk menghukumnya dengan hukuman yang keras yang dapat mencegahnya dan mencegah orang semisalnya yang merusak agama Allah SWT.

Sependapat dengan ini ‘Izzuddin Abdusssalam, sesungguhnya beliau ditanya dari apa yang dinukil dari sebagian Ahli Hadits tentang larangan puasa Rojab dan pengharamannya, dan apakah sah orang yang bernadzar puasa Rojab sebulan penuh maka beliau menjawab “Nadzar puasa Rojab itu sah dan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun larangan puasa Rojab itu adalah pendapat orang yang bodoh akan pengambilan hukum-hukum syariat. Bagaimana bisa dilarang sedangkan para Ulama’ yang dekat dengan syariat tidak ada yang menyebutkan tentang dimakruhkannya puasa Rojab bahkan dikatakan puasa Rojab adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT (sunnah)”.

• Disebutkan dalam Mughni Al-Muhtaj juz 2 hal. 187 :

ุฃูุถู„ ุงู„ุดู‡ูˆุฑ ู„ู„ุตูˆู… ุจุนุฏ ุฑู…ุถุงู† ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… , ูˆุฃูุถู„ู‡ุง ุงู„ู…ุญุฑู… ู„ุฎุจุฑ ู…ุณู„ู…* ุฃูุถู„ ุงู„ุตูˆู… ุจุนุฏ ุฑู…ุถุงู† ุดู‡ุฑ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ุญุฑู… ุซู… ุฑุฌุจ , ุฎุฑูˆุฌุง ู…ู† ุฎู„ุงู ู…ู† ูุถู„ู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… ุซู… ุจุงู‚ูŠู‡ุง ุซู… ุดุนุจุงู† ). ุงู‡ู€

“Paling utamanya bulan-bulan untuk melakukan puasa setelah Ramadhan adalan bulan-bulan haram, sedangkan paling utamanya adalah Muharrom berdasarkan Hadits riwayat Imam Muslim “Paling utamanya puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah Muharrom” kemudian Rojab agar keluar dari Khilaf tentang keutamaan Rojab terhadap bulan-bulan haram lainnya kemudian Sya’ban”.

• Disebutkan dalam Nihayah Al-Muhtaj juz 3 hal. 211 :

)ุงุนู„ู… ุฃู† ุฃูุถู„ ุงู„ุดู‡ูˆุฑ ู„ู„ุตูˆู… ุจุนุฏ ุฑู…ุถุงู† ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… ูˆุฃูุถู„ู‡ุง ุงู„ู…ุญุฑู… ุซู… ุฑุฌุจ ุฎุฑูˆุฌุง ู…ู† ุฎู„ุงู ู…ู† ูุถู„ู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… ุซู… ุจุงู‚ูŠู‡ุง ูˆุธุงู‡ุฑู‡ ุงู„ุงุณุชูˆุงุก ุซู… ุดุนุจุงู† (. ุงู‡ู€

“Ketahuilah sesungguhnya paling utamanya bulan-bulan untuk melakukan puasa setelah Ramadhan adalah puasa bulan-bulan Haram. Sedangkan paling utamanya adalah Muharrom kemudian Rojab agar keluar dari Khilaf tentang keutamaannya atas bulan-bulan Haram yang lainnya, yang jelas keutamaannya sama dengan bulan-bulan haram yang lainnya kemudian Sya’ban”.

*4. Pendapat dari Ulama’ Madzhab Hanbali*

• Ibnu Qudamah menyebutkan dalam Al-Mughni juz 3 hal. 53 :

ูุตู„ : ูˆูŠูƒุฑู‡ ุฅูุฑุงุฏ ุฑุฌุจ ุจุงู„ุตูˆู… . ู‚ุงู„ ุฃุญู…ุฏ : ูˆุฅู† ุตุงู…ู‡ ุฑุฌู„ , ุฃูุทุฑ ููŠู‡ ูŠูˆู…ุง ุฃูˆ ุฃูŠุงู…ุง , ุจู‚ุฏุฑ ู…ุง ู„ุง ูŠุตูˆู…ู‡ ูƒู„ู‡ … ู‚ุงู„ ุฃุญู…ุฏ : ู…ู† ูƒุงู† ูŠุตูˆู… ุงู„ุณู†ุฉ ุตุงู…ู‡ , ูˆุฅู„ุง ูู„ุง ูŠุตูˆู…ู‡ ู…ุชูˆุงู„ูŠุง , ูŠูุทุฑ ููŠู‡ ูˆู„ุง ูŠุดุจู‡ู‡ ุจุฑู…ุถุงู† ). ุงู‡ู€

“Fasal : Dan dimakruhkan mengkhususkan Rojab dengan puasa, Imam Ahmad berkata “Apabila seseorang berpuasa bulan Rojab maka berbukalah sehari atau beberapa hari sekiranya ia tidak puasa sebulan penuh, Imam Ahmad berkata “Barangsiapa terbiasa puasa setahun maka boleh berpuasa sebulan penuh kalau tidak biasa puasa setahun janganlah berpuasa terus-menerus dan jika ingin puasa rojab sebulan penuh hendaknya ia berbuka di bulan Rojab (biarpun sehari) agar tidak menyerupai Ramadhan”.

Dari keterangan tersebut sangat jelas bahwa Imam Ahmad tidak membidahkan puasa rojab.

• Disebutkan dalam Al-Furu’ Karya Ibn Muflih juz 3 hal. 118 :

ูุตู„ : ูŠูƒุฑู‡ ุฅูุฑุงุฏ ุฑุฌุจ ุจุงู„ุตูˆู… ู†ู‚ู„ ุงุจู† ุญู†ุจู„ : ูŠูƒุฑู‡ , ูˆุฑูˆุงู‡ ุนู† ุนู…ุฑ ูˆุงุจู†ู‡ ูˆุฃุจูŠ ุจูƒุฑุฉ , ู‚ุงู„ ุฃุญู…ุฏ : ูŠุฑูˆู‰ ููŠู‡ ุนู† ุนู…ุฑ ุฃู†ู‡ ูƒุงู† ูŠุถุฑุจ ุนู„ู‰ ุตูˆู…ู‡ , ูˆุงุจู† ุนุจุงุณ ู‚ุงู„ : ูŠุตูˆู…ู‡ ุฅู„ุง ูŠูˆู…ุง ุฃูˆ ุฃูŠุงู…ุง. ูˆุชุฒูˆู„ ุงู„ูƒุฑุงู‡ุฉ ุจุงู„ูุทุฑ ุฃูˆ ุจุตูˆู… ุดู‡ุฑ ุขุฎุฑ ู…ู† ุงู„ุณู†ุฉ . ุงู‡ู€

“Fasal : Dimakruhkan mengkhususkan Rojab dengan berpuasa berdasarkan apa yang dinukil dari Imam Ahmad Bin Hanbal dan diriwayatkan oleh Umar dan puteranya dan Abi bakrah. Imam Ahmad berkata “Diriwayatkan dari Sayyidina Umar Ra sesungguhnya beliau memukul orang yang berpuasa Rojab, dan berkata Ibnu Abbas “Hendaknya berpuasa Rojab dengan berbuka sehari atau beberapa hari”. Dan kemakruhan puasa bulan rojab akan hilang dengan berbuka (walaupun sehari) atau dengan berpuasa di bulan lain selain bulan rojab.

*C. KESIMPULAN*

Dari penjelasan dari ulama empat madzhab sangat jelas bahwa puasa bulan rojab adalah sunnah hanya menurut madzhab Imam Ahmad saja yang makruh. Dan ternyata kemakruhan puasa Rojab menurut madzhab Imam Hanbali itu pun jika dilakukan sebulan penuh. Adapun kalau berbuka satu hari saja atau di sambung dengan sehari sebelumnya atau sesudahnya. Atau dengan melakukan puasa di dselain bulan rojab maka kemakruhannya akan hilang . Dan mereka tidak mengatakan puasa rojab bid’ah sebagaimana yang marak akhir-akhir ini disuarakan oleh kelompok orang dengan menyebar selebaran, siaran radio atau internet.

Dalam Sunan al-Kubro lil Bayhaqi, Imam Syafi’i rahimahullah berkata bahwa disampaikan kepadanya perkataan Abu Darda`:

ุฅِู†َّ ุงู„ุฏُّุนَุงุกَ ูŠُุณْุชَุฌَุงุจُ ูِูŠ ุฎَู…ْุณِ ู„َูŠَุงู„ٍ , ูِูŠ ู„َูŠْู„َุฉِ ุงู„ْุฌُู…ُุนَุฉِ، ูˆَู„َูŠْู„َุฉِ ุงู„ْุฃَุถْุญَู‰، ูˆَู„َูŠْู„َุฉِ ุงู„ْูِุทْุฑِ، ูˆَุฃَูˆَّู„ِ ู„َูŠْู„َุฉٍ ู…ِู†ْ ุฑَุฌَุจٍ، ูˆَู„َูŠْู„َุฉِ ุงู„ู†ِّุตْูِ ู…ِู†ْ ุดَุนْุจَุงู†َ

Sesungguhnya doa itu mustajab pada lima malam: pada malam Jum’at, malam Idul Adh-ha, malam ‘Idul Fithri, malam pertama bulan Rajab, dan malam nishfu Sya’ban. (Sunan al-Kubro)

*Wallohu a’lam bishshowab*

Jumat, 15 November 2019

Ijazah aholawat maal

IJAZAH SHOLAWAT MAAL (HARTA)

ุฃَู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„ٰู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุตَู„ุงَุฉً ูŠَูƒْุซُุฑُ ุจِู‡َุง ู…َุงู„ِูŠْ ูˆَูŠَุณْุชَู‚ِูŠْู…ُ ุจِู‡َุง ุญَุงู„ِูŠْ ูˆَุนَู„ٰู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَุตَุญْุจِู‡ِ ูˆَุณَู„ِّู…ْ


Allahumma Shalli Alaa Sayyidinaa Muhammadin Sholaatan Yaktsuru Bihaa Maalii Wa Yastaqimu Bihaa Haalii Wa Alaa Aalihii Washohbihii Wasallim.

Artinya : "Ya Allah limpahkan sholawat kepada Junjungan kita Nabi Muhammad, dengan barokah sholat ini mohon dibanyakkan hartaku dan diistiqomahkan ibadahku, sholawat juga untuk keluarga dan para sahabat beliau".

Sholawat ini didapat melalui sebuah ilham langsung yang diajarkan oleh Allah kepada KH.Achmad Qusyairi Siddiq waliyullah, diteruskan oleh waliyullah KH Abdul Hamid bin Abdillah Pasuruan Jawa timur. Dan tertulis dalam kitab kumpulan sholawat pilihan WASILATUL HARRIYAH yang ditulis oleh Al-Mukarrom KH Achmad Qusyairi Siddiq.

Sholawat ini untuk mengatasi masalah kemiskinan, hutang, dan ingin banyak harta namun juga bagus ibadahnya serta akhlaqnya. Karena banyak orang yang setelah mendapatkan kekayaan dia menjadi malas beribadah dan kikir.

Fadhilah dan keutamaan sholawat ini akan membawa pembacanya :

- Senang membaca sholawat dan dapat semua fadilah sholawat, antara lain hatinya tenang, diampuni segala dosanya, diberi banyak pahala, Allah dan para malaikat cinta dan bersholawat kepadanya, serta dijauhkan dari su’ul khotimah, siksa kubur dan neraka.

- Yakin segala hajat dunia akan dikabulkan, segera terhindar dari masalah kemiskinan, tekanan hutang dan diganti dengan kecukupan, kekayaan, dan senang bersholawat, ibadah dan shodakoh/infak/zakat.

- Tidak tertarik lagi dengan mengejar kecukupan dan kekayaan dengan cara tidak halal baik pesugihan, togel, menipu, mencuri, korupsi, dan lain sebagainya.

BAGI YANG KEPEPET KEUANGAN ATAU TERTEKAN HUTANG DIJAMIN DUA MALAM AKAN TERATASI. RIZKI YANG DI USAHAKAN ATAU YANG TAK TERDUGA AKAN MUDAH DATANG. DAN JIKA DIBACA RUTIN TIAP MALAM MINIMAL 100 KALI MAKA AKAN SEGERA BERKECUKUPAN SERTA KAYA HARTA DAN IBADAH.

Cara dan syarat mengamalkan : Bertawassul kepada Nabi Muhammad SAW seperti yang tertulis dalam kitab tawassul, terutama tawassul kepada Syekh Abdul.Qodir JaelaniKH Achmad Qusyairi dan KH Abdul Hamid bin Abdillah waliyullah.

Shalawat dibaca di malam hari habis sholat hajat 100 kali. Jika mampu dan ingin segera terkabul hajatnya baca 1000 kali. Dianjurkan baca sambil aktivitas, di semua waktu dan boleh batal wudhu. semakin banyak baca semakin baik dan segera terkabul.

JANGAN TUNDA TUNDA LANGSUNG DIAMALKAN AGAR BERKECUKUPAN SELAMANYA TERHINDAR DARI KEMISKINAN DAN HUTANG. DAN SELALU TENTRAM BAHAGIA DI DUNIA AKHIRAT.

Semoga Bermanfaat, Barokallahu Fik...

Sumber : majelis almunawwarah abuya syeikh arifin bin ali bin hasan

Nasihat abuya syeikh arifin bin ali bin hasan

Butir - Butir Nasehat

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑّุญู…ู† ุงู„ุฑّุญูŠู…
Sekedar butir - butir nasehat dari guru Hadratus Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan saya yang mungkin bermanfaat buat semuanya.

  • Berpegang teguhlah pada kitabullah Al-Qur'an dan hadits Nabi SAW (Ahlus Sunnah Wal Jama'ah).
  • Berusahalah shalat berjama'ah / istiqamah.
  • Berusahalah untuk mengamalkan wudlu / bersuci.
  • Berbaktilah / taat kepada orang tua.
  • Berhikmalah kepada ulama' / ahlul bait / keluarga Rasulullah SAW dan mengasihi kepada orang fakir miskin.
  • Berjuanglah di jalan Allah SWT
  • Yakinlah dengan janji Allah dan jangan putus asa dengan rahmat allah
  • Jadilah orang yang rendah hati / tawadlu'.
  • Jangan putuskan tali silaturrahim.
  • Duduklah di majelis ilmu, tilawatil qur'an, dzikir dan shalawat.
  • Mudahkanlah urusan orang lain maka urusanmu akan dimudahkan oleh Allah SWT.
  • Jadikanlah dirimu memiliki kasih sayang pada semua mahluknya.
  • Jadikanlah taubat sebagai prinsip hidupmu.
  • Jadikanlah dirimu takut dan berharap kepada Allah SWT.
  • Berusahalah mencari rejeki yang halal.
  • Janganlah sibuk mencari aib orang lain, sehingga melupakan aib diri sendiri.
  • Orang yang berakal selalu menyiapkan bekal untuk mati / akhirat.

Washiyatul Mustafa

Washiyatul Musthofa

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑّุญู…ู† ุงู„ุฑّุญูŠู…

Dinukil dari kitab 'Washiyatul Musthofa' (Indahnya Wasiat NABI) karya Syeikh Abdul Wahhab Asy-Sya'roni

Wasiat Nabi Seputar Halal dan Haram 
  1. Hai Ali barangsiapa yang memakan (makanan dan minuman) yang halal maka agamanya akan menjadi bersih hatinya akan menjadi lunak dan doanya tidak akan terhalang.
  2. Hai Ali barangsiapa yang memakan (makanan dan minuman) yang subhat maka dia akan menjadi ragu terhadap keyakinan agamanya, dan hatinya akan menjadi gelap. Dan barangsiapa yang memakan (makanan dan minuman) yang haram maka hatinya akan mati, agamanya ringkih, keyakinannya akan melemah, Allah SWT Menghalangi doanya, dan menjadi sedikit ibadahnya.
  3. Hai Ali jika Allah SWT sudah murka kepada seseorang maka Allah SWT akan memberinya rezeki yang haram. Dan jika kemurkaan Allah SWT kian bertambah maka Allah SWT akan mempersilahkan setan untuk membantu mengurusi kekayaannya, membantunya (memperoleh harta) dan menyibukkannya pada urusan dunia dari urusan agama sekaligus (setan) menjadikannya bisa menyepelekan masalah agama. Hingga ia berkata bahwa 'Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang.
  4. Hai Ali tidaklah seseorang yang pergi mencari sesuatu yang haram melainkan setan akan menemaninya, tidaklah seseorang (yang pergi mencari sesuatu yang haram) dengan menaiki kendaraan melainkan setan akan membuntutinya, tidaklah seseorang orang yang mengumpulkan harta haram melainkan setan nanti yang akan memakan (hartanya). Dan tidaklah seseorang yang lupa mengingat nama Allah SWT ketika berhubungan dengan istrinya melainkan setan akan bergabung dengannya dalam memperoleh keturunan. Demikianlah (yang dimaksud dengan firman Allah SWT) "Dan bersekutulah mereka pada harta dan anak-anak serta beri janjilah mereka".
  5. Hai Ali Allah SWT tidak akan menerima sholat seseorang tanpa berwudhu dan tidak menerima pula sedekah dari harta yang halal.
  6. Hai Ali seseorang mukmin akan terus bertambah meningkat agamanya selama ia tidak memakan sesuatu yang haram, Dan barangsiapa yang menjauhi Ulama maka (lambat laun) hatinya akan mati, dan matanya akan buta dari taat kepada Allah SWT.
  7. Hai Ali barangsiapa membaca al-qur'an namun tidak menghalalkan apa yang dihalalkan didalamnya dan tidak mengharamkan apa yang diharamkan didalamnya maka ia tergolong sebagai orang-orang yang membuang kitab Allah SWT kebelakang punggungnya.
Wasiat Nabi Seputar Wudhu dan Sholat
  1. Hai Ali berusahalah untuk menyempurnakan wudhu, karena sesungguhnya wudhu itu merupakan separuh dari iman, dan jika kamu berwudhu janganlah berlebih-lebihan dalam pemakaian air, dan jika kamu selesai dari bersuci maka bacalah "Innaa Anzal naahu fii lailatil qadr." (Surat Al-Qadr 10x) setelah membasuh kedua kaki maka Allah SWT akan menghilangkan kesusahanmu.
  2. Hai Ali jika kamu telah selesai dari bersuci (berwudhu) maka ambillah air lalu usapkanlah kelehermu dengan kedua tanganmu lalu bacalah "Subhaanaka Allaa humma wa bihamdika asyhadu an laailaaha ilaa anta wahdaka laasyaarika laka as taghfiruka wa atuubu ilaika". 
  3. Hai Ali sesungguhnya malaikat akan terus memohonkan ampun untuk seseorang selama seseorang itu dalam keadaan suci tidak berhadas.
  4. Hai Ali barangsiapa yang mandi pada hari jumat maka Allah SWT akan mengampuninya antara jumat itu dengan jumat yang akan datang. Dan Allah SWT menjadikan amaliah tersebut sebagai pahala dalam kuburnya dan akan memperberat timbangan (amal kebajikannya)
  5. Hai Ali tetapkanlah untukmu bersiwak sebab dalam bersiwak ada 24 faedah baik bagi agama maupun dalam tubuh.
  6. Hai Ali tetapkanlah untukmu sholat (tepat pada waktunya) karena sesungguhnya (sholat tepat pada waktunya) adalah merupakan induk segala fadilah dan merupakan hal yang menonjol dalam setiap ibadah. 
  7. Hai Ali malaikat jibril berangan-angan ingin menjadi manusia karena 7 hal:
    1. Ingin sholat 5 waktu bersama imam 
    2. Ingin berkumpul dengan ulama
    3. Ingin menjenguk orang sakit
    4. Ingin mengantarkan jenazah
    5. Ingin memberi minum orang yang haus
    6. Ingin mendamaikan dua orang (yang berselisih) 
    7. Dan ingin memuliakan tetangga dan anak yatim. untuk itu peliharalah amal-amal tersebut.
  8. Hai Ali Sholatlah (tahajud) dimalam hari meskipun hanya sebentar seperti lamanya memeras susu, sebab orang yang mengerjakan sholat malam itu paling bagus wajahnya. 
  9. Hai Ali ketika kamu takbir dalam sholat maka renggangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu setinggi kedua pundakmu, dan bila kamu telah takbir maka letakkanlah tangan kananmu diatas tangan kiri, dibawah pusar. Apabila engkau ruku' maka letakkanlah kedua tanganmu diatas kedua lututmu, dan renggangkanlah jari-jarimu.
  10. Hai Ali kerjakanlah sholat subuh sedikit agak siang dan kerjakanlah sholat maghrib sesudah matahari terbenam lewat sepanjang memerah susu. Sesungguhnya yang demikian tersebut adalah perbuatan para Nabi.
  11. Hai Ali tetapkanlah bagimu sholat berjamaah karena sesungguhnya (pergi) sholat berjamaah itu menurut Allah SWT sama dengan melakukan berpergian melaksanakan haji dan umroh. Dan tiada seseorang yang senang sholat berjamaah melainkan orang-orang yang benar-benar mukmin yang dicintai Allah SWT, dan tiada pula seseorang yang tidak suka berjamaah melainkan hanya orang munafik yang dibenci Allah SWT.
  12. Hai Ali seorang hamba yang paling dicintai Allah SWT adalah hamba yang sujud kepada-Nya dengan membaca "Rabbi innii dlalamtu nafsii faghfirlii dzambii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta". (Ya Tuhanku, Sesungguhya aku telah menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah dosaku karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali engkau).
  13. Hai Ali kerjakanlah sholat dhuha baik dalam waktu berpergian maupun tidak (mukim dirumah). Sebab pada hari kiamat nanti ada sebuah seruan yang datang dari atas surga, "dimanakah orang-orang yang selalu sholat dhuha?, masuklah kalian kedalam surga dari pintu Ad-Dhuha dengan selamat dan aman." dan Allah SWT tidak mengutus seorang Nabi kecuali beliau diperintahkan untuk mengerjakan sholat dhuha. Dalam Hadits Qudsi Allah SWT berfirman "Wahai anak Adam jangan sekali-kali kau malas mengerjakan 4 rakaat pada permulaan siang (sholat dhuha)" nanti akan aku cukupi kebutuhanmu pada sore harinya (HR. Al-Hakim dan Thabrani). 
  14. Hai Ali diantara kemuliaan seorang mukmin adalah (terletak pada) 
    1. Istri yang taat, 
    2. Sholat berjamaah, 
    3. Para tetangga yang menyukainya.
Wasiat Nabi Seputar Puasa
  1. Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan serta meninggalkan hal-hal yang haram dan tidak melakukan kebohongan maka Allah SWT akan meridhoinya dan wajib baginya masuk surga.
  2. Hai Ali barangsiapa yang melanjutkan puasa ramadhan dengan puasa 6 hari dalam bulan syawal, maka Allah SWT akan mencatatnya (sama seperti) puasa selama satuh tahun penuh.
Wasiat Tentang Shadaqah
  1. Hai Ali sesungguhnya para wali Allah SWT itu tidak memperoleh kelapangan rahmat dan ridha Allah SWT lantaran banyaknya ibadah yang mereka lakukan, tetapi mereka memperoleh rahmat dan ridha Allah SWT itu lantaran kedermawanan hati mereka, dan sikap mereka yang meremehkan harta dunia. 
  2. Hai Ali dermawan (bisa menyebabkan) dekat dengan Allah SWT, dekat dengan rahmatnya, dan jauh dari azabnya. Sedangkan sifat kikir bisa menyebabkan jauh dari Allah SWT, jauh dari rahmatnya, dan dekat dengan siksanya. 
  3. Hai Ali aku telah melihat sebuah tulisan di atas pintu surga: "Anta muharromatun 'alaa kulli bakhiilin wa 'aaqin wa nammaamin.Engkau (Surga) diharamkan kepada semua orang yang pelit, yang menyakiti kedua orang tua dan tukang fitnah.
  4. Hai Ali ketika Allah SWT menciptakan surga, maka surga itu berkata: "Ya Tuhanku, untuk siapakah Engkau ciptakan aku?" Allah SWT berfirman: "engkau diciptakan untuk orang yang dermawan dan orang yang bertaqwa", maka surga berkata: "aku rela (untuk mereka)". Dan Neraka berkata: "Ya Tuhanku, untuk siapakah Engkau ciptakan aku ?", Allah SWT berfirman: "Kamu diciptakan untuk setiap orang yang kikir dan orang yang sombong", maka neraka berkata: "aku rela untuk mereka berdua (yang kikir dan yang sombong)".
  5. Hai Ali barangsiapa yang memerangi hawa nafsunya, maka surga menjadi tempatnya dan barangsiapa yang tunduk (patuh) kepada hawa nafsunya, maka jahannam menjadi tempatnya.
  6. Hai Ali takutlah mendoakan yang tidak baik kepada orang dermawan, karena orang dermawan bila salah, Allah SWT memegang tangannya (menunjukkan ke jalan yang baik).
  7. Hai Ali barangsiapa memberi makan kepada orang islam dengan senang hati, maka Allah SWT menuliskan baginya (pahala) beribu-ribu kebaikan, menghapus beribu-ribu keburukan dan mengangkat seribu derajatnya.
  8. Hai Ali cintailah saudaramu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri
  9. Hai Ali carilah kebaikan dengan wajah yang cerah, dan muliakanlah tamu, karena sesungguhnya apabila tamu itu berhenti pada suatu kaum, maka turunlah rezeki beserta tamu itu, dan apabila tamu itu berangkat (pulang), maka pulangnya tamu itu dengan membawa dosa-dosa pemilik rumah tersebut, kemudian dosa tersebut dilemparkan ke dalam laut.
  10. Hai Ali para malaikat tidak mau memasuki rumah yang didalamnya ada gambar-gambar hewan atau patung atau ada anak yang menyakiti kedua orang tuanya atau rumah yang belum pernah dimasuki tamu.
  11. Hai Ali kerjakanlah yang ma'ruf, walaupun serta orang-orang Safalah, Ali berkata: "Ya Rasulullah, siapakah orang - orang safalah itu?" Rasulullah SAW bersabda: "Safalah itu adalah orang yang apabila diberi nasehat dia tidak menerima nasehat tersebut, dan apabila dilarang dia tidak berhenti, dan tidak memperhatikan apa yang dia katakan dan apa yang dikatakan kepadanya".
  12. Hai Ali Shadaqah rahasia itu dapat memadamkan marah Allah SWT dan membawa berkat dan rezeki yang banyak. Dan bersegeralah / pagi-pagi mengerjakan shadaqah, karena sesungguhnya bala / cobaan itu turun sebelum waktu pagi, maka shadaqah itu menolak qodho di udara.
  13. Hai Ali apabila kamu bershadaqah, maka bershadaqalah dengan apa yang paling baik yang ada padamu, karena sesungguhnya shadaqah sesuap dari barang halal lebih dicintai Allah daripada 100 mitsqol emas dari sumber yang haram, dan shadaqah yang kamu lakukan sebelum matimu lebih utama daripada 100 mitsqol emas yang dishadaqahkan sesudah kematianmu. Allah SWT berfirman: "Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya". (Qs. An-Naba 78:40)
  14. Hai Ali bershadaqalah untuk orang yang telah mati diantaramu, karena sesungguhnya Allah SWT telah mewakilkan kepada para Malaikat untuk membawa shadaqah-shadaqah orang yang hidup kepada mereka yang sudah mati, maka mereka (orang-orang yang sudah mati) itu sangat bergembira melebihi kegembiraan waktu di dunia dan mendo'akan: "Ya Allah, ampunilah orang yang telah menerangi kuburan kami dan berilah ia kegembiraan dengan surga sebagaimana ia telah menggembirakan kami dengan shodaqoh".
  15. Hai Ali beramallah dengan ikhlas karena Allah SWT, karena sesungguhnya Allah SWT tidak akan meneriman kecuali orang yang ikhlas karena-Nya. Allah SWT berfirman: "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya". (Qs. Al-Kahfi: 110)
Wasiat Seputar Do'a, Istighfar, Al-Qur'an dan Dzikir

  1. Hai Ali kamu harus tetap berdo'a di antara adzan dan iqamah, karena berdo'a pada waktu itu tidak akan ditolak.
  2. Hai Ali jangan mengereskan bacaanmu dan do'amu ditempat orang-orang yang sedang sholat, karena yang demikian itu merusak atas mereka akan sholatnya.
  3. Hai Ali barangsiapa yang berdzikir kepada Allah SWT diwaktu sebelum fajar, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari maka Allah SWT malu (tidak akan) menyiksanya dengan neraka.
  4. Hai Ali apabila kamu telah selesai sholat (subuh) maka duduklah di tempat sholatmu hingga terbit Matahari, maka sesungguhnya Allah SWT menuliskan untuk orang yang duduk di tempat sholatnya pahala ibadah Haji dan Umroh atau pahala memerdekakan budak sahaya atau pahala shadaqah seribu dinar di jalan Allah SWT.
  5. Hai Ali barangsiapa yang membaca tiap hari 25 kali "Astaghfirullahal 'azhiim lii wa li waalidayya wa lijamii 'ilmuslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mu'minaati al ahyaa i minhum wal amwaat". (Aku memohon ampunan kepada Allah SWT Yang Maha Agung untuk aku dan ibu bapakku, semua muslimin dan muslimat, dan mu'minin dan mu'minat, baik yang masih hidup atau yang sudah mati di antara mereka). Maka ia dicatat oleh Allah SWT tergolong di antara wali-wali-Nya.
  6. Hai Ali barangsiapa yang membaca tiap hari 10 kali "Laa ilaaha illallaah qobla kulli ahadin laa ilaaha illallaah ba'da kulli ahadin laa ilaaha illallaah yabqoo rabbunaa wa yafnaa kullu ahadin" (Tiada Tuhan selain Allah SWT sebelum semua perkara, tiada Tuhan selain Allah SWT sesudah semua perkara, tiada Tuhan selain Allah SWT Maha Kekal Tuhan kami dan rusak (binasa) semua perkara). Maka tidak tertinggal seorangpun Malaikat yang ada di langit, melainkan (semuanya) memohonkan ampun untuk orang itu.
  7. Hai Ali barangsiapa yang membaca "Allahumma baarik lii fil mauti wa fii maa ba'dal mauti". (Ya Allah, limpahkanlah keberkatan kepadaku di saat mati, dan didalam perkara sesudah mati), maka Allah SWT tidak akan menghisab kepadanya apa-apa yang telah dikerjakannya ketika di dunia. Dan barangsiapa yang membaca Takbir (Allahu Akbar) 100 kali pada waktu sebelum terbit matahari dan 100 kali sebelum terbenam matahari, maka Allah SWT mencatat untuknya pahala 100 ahli ibadah dan 100 orang yang perang di jalan Allah SWT. Dan Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku setiap hari atau malam sebanyak 100 kali, maka mesti ia mendapatkan syafaatku. Dan adapun memperbanyak istighfar itu adalah benteng dari api neraka untuk orang-orang yang bertaubat.
Wasiat Seputar Kebenaran dan Persahabatan
  1. Hai Ali kamu harus benar walaupun ia menyempitkan / menyusahkan kepadamu di waktu dekat / sekarang, maka benar itu akan bermanfaat kepadamu di waktu yang akan datang dan, dan janganlah kamu berdusta walaupun ia bermanfaat kepadamu di waktu sekarang, maka dusta itu akan menyulitkanmu di waktu yang akan datang.
  2. Hai Ali barangsiapa yang banyak berdosa maka hilang kebaikannya / kewibawaannya.
  3. Hai Ali kamu harus tetap berkata benar, menjaga perkataan, menjaga amanat, bermurah hati dan menjaga perut.
  4. Hai Ali seburuk-buruk teman ialah teman yang melalaikan didalam urusan temannya dan suka membukakan rahasia temannya.
  5. Hai Ali seribu teman itu (terasa) sedikit dan satu musuh itu (terasa) banyak.
  6. Hai Ali untuk sebuah persahabatan memiliki tanda-tanda, ia menjadikan hartanya di bawah hartamu, menjadikan dirinya dibawah dirimu dan menjadikan kehormatannya di bawah kehormatanmu (artinya mementingkan dirimu dari pada dirinya sendiri).
Wasiat Seputar Taubat
  1. Hai Ali tidak dikatakan taubat bagi orang yang taubat sebelum membersihkan isi perutnya dari yang haram dengan cara kasabnya yang baik.
  2. Hai Ali apabila seorang alim itu tidak bertaqwa, maka nasehatnya menutupi hati manusia, sebagaimana tetesan air hujan di atas telur burung unta dan batu yang licin.
  3. Hai Ali apabila empat puluh pagi berlalu kepada seorang mu'min sedang ia tidak berkumpul dengan para Ulama, maka hatinya akan menjadi keras, dan ia akan berani untuk melakukan dosa-dosa besar, karena sesungguhnya ilmu itu menghidupkan hati.
  4. Hai Ali sesungguhnya Allah SWT tidak segan untuk menyiksa orang kaya yang mencuri dan menyiksa seorang Alim yang fasik.
Wasiat Seputar Memelihara Lisan
  1. Nabi SAW bersabda: Janganlah kamu membicarakan aib seseorang yang ada padanya, maka tida ada satupun daging melainkan didalamnya ada tulang, dan tidak ada kafarat (untuk menghapus dosa) ghibah sehingga meminta dihalalkan kepada orang yang di ghibahnya atau memohonkan ampunan (kepada Allah SWT) untuk orang yang di ghibah.
  2. Hai Ali Allah SWT tidak menciptakan apa yang ada pada manusia lebih utama daripada lisan (bahasa / ucapan), sebab lisan manusia masuk surga dan masuk neraka, maka penjarakanlah (jagalah) lisan itu olehmu, karena lisan itu ibarat anjing gila.
  3. Hai Ali janganlah kamu mengutuk orang islam atau binatang yang melata, maka akan kembali kutukan itu kepadamu sendiri.
Wasiat Seputar Rasa Malu
  1. Nabi SAW bersabda: Agama itu semuanya ada didalam rasa malu, dan adapun rasa malu itu adalah kamu harus memelihara kepala dan apa yang tercakup didalamnya, dan memelihara perut dan yang terkandung didalamnya.
Wasiat Seputar Wara'
  1. Nabi Saw bersabda: Hai Ali tidak punya agama orang yang tidak ada rasa takut (kepada Allah SWT), dan tidak punya akal bagi yang tidak terpelihara dari dosa, dan tidak ada iman bagi orang yang tidak wara' (berhati-hati), dan tidak diterima ibadah bagi seseorang yang tidak punya ilmu, dan tidak punya adab baik bagi orang yang tidak shadaqah, dan tidak aman bagi orang yang tidak punya rahasia, dan tidak bertaubat bagi orang yang tidak ada taufiq, dan tidak ada kedermawanan bagi orang yang tidak ada rasa malu.
  2. Hai Ali barangsiapa yang tidak menjauhkan diri dari dosa, maka perut bumi lebih baik baginya daripada punggungnya (punggung bumi), karena sesungguhnya tidak ada iman didalam hatinya.
  3. Hai Ali pangkal wara' itu adalah meninggalkan yang haram dan apa yang diharamkan Allah, dan pangkal kemuliaan adalah didalam meninggalkan maksiat.
  4. Hai Ali sesungguhnya seseorang dengan budi pekerti yang baik bisa sampai kepada derajat orang yang berpuasa yang tetap beribadah serta perang di jalan Allah SWT.
  5. Hai Ali jadilah orang yang manis budi, karena sesungguhnya Allah SWT mencintai orang-orang yang manis budi dan membenci orang yang masam budi yang keji wajahnya.
  6. Hai Ali pangkal ibadah adalah berdiam diri tidak berbicara kecuali dari dzikir kepada Allah SWT.
  7. Hai Ali banyak tidur itu mematikan hati dan menghilangkan kewibawaan, dan banyak dosa itu mematikan hati dan menimbulkan penyesalan.
  8. Hai Ali barangsiapa yang diberi kenikmatan oleh Allah SWT maka bersyukur, diberi cobaan / ujian maka bersabar, dan apabila dia berdosa ia beristighfar, niscaya ia masuk ke surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.
  9. Hai Ali janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri, dan tetaplah kamu berduka cita, karena sesungguhnya Allah SWT menyukai semua orang yang berduka cita.
  10. Hai Ali tidak ada satu haripun melainkan ia (hari itu) berkata: 'Hai anak Adam, aku ini adalah hari yang baru dan yang menjadi saksi atas amalmu, maka perhatikanlah apa yang kamu kerjakan'.
Wasiat Seputar Tercelanya Dunia
  1. Nabi SAW bersabda: Hai Ali jauhkan dirimu dari ulyatul maut, yaitu tidak ingatnya orang-orang melainkan kepada duniawi, Ali berkata: siapakah mereka ya Nabiyallah?, Nabi SAW bersabda: (Mereka itu) adalah orang-orang yang kaya raya dan orang-orang yang mencintai dunia yang kamu akan melihat mereka bersiap untuk mengumpulkan duniawi bagaikan menjumpainya seorang ibu kepada anaknya. Mereka itulah orang-orang yang rugi di hari esok (hari kiamat)
Wasiat Seputar Hal Ihwal Manusia Disisi Allah SWT
  1. Nabi SAW bersabda: Hai Ali sebaik-baik manusia disisi Allah SWT adalah yang paling berguna di antara manusia kepada orang lain, dan seburuk-buruk manusia di sisi Allah SWT adalah orang yang panjang umurnya buruk amalnya, dan sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya baik amalnya, dan manusia yang sangat dibenci Allah SWT ialah orang yang makan sendiri serta tidak memperhatikan / memberi kepada orang lain (yang lapar), dan suka memukul hamba sahayanya, dan memuliakan orang kaya serta menghinakan orang faqir, dan yang sangat buruk diantara orang itu adalah orang yang hidupnya didalam haram, matinya didalam haram, dan yang sangat buruk diantara orang itu adalah orang yang panjang umurnya buruk amalnya dan tidak mau bertaubat dari apa yang dilarang oelh Allah SWT serta dia ingin diampuni, dan lebih buruk dari itu yaitu orang yang menyatakan berteman / bersahabat kepada saudaranya yang Muslim dan ia berusaha untuk menyalahi (mengingkari) persahabatan itu (musuh dalam selimut, dan lebih buruk dari orang itu yaitu orang yang berangkat di awal umurnya (mulai baligh) dengan kedaan lupa kepada Allah SWT dan di akhir umurnya (masa tua) malas dari taat ibadah kepada Allah SWT.
Wasiat Seputar Tanda-tanda Kebaikan
  1. Nabi SAW bersabda: Tanda-tanda sabar itu adalah baik hati kepada Allah SWT dan baik didalam berkhidmat (berbakti kepada Allah SWT)
  2. Hai Ali bagi orang mu'min ada tiga tanda: benci kepada harta (tidak tertipu dengan kesenangan dunia), dan benci kaum wanita (menahan pandanganna dari kemaluannya kepada kaum wanita yang bukan muhrim), dan benci berbicara dalam menceritakan keaiban manusia.
  3. Hai Ali, bagi orang yang berakal ada tiga tanda; Meminta pertolongan kepada Allah dengan dunia untuk menghasilkan akhirat, Memikul kebengisan/kekasaran/keras hati, dan sabar atas segala kesulitan (kepayahan). Dan bagi orang Alim ada tiga tanda; Benar didalam perkataannya, menjauhi yang diharamkan, tawadhu (rendah hati). Dan bagi orang yang bertaqwa ada tiga tanda; takut berdusta, menjauhi yang keji dan lingkungan yang buruk, meninggalkan sebagian yang halal karena takut terjerumus kedalam yang haram.
  4. Hai Ali, bagi orang yang benar ada tiga tanda; Menyembunyikan ibadah, menyembunyikan shodaqoh, menyembunyikan musibah.
  5. Hai Ali bagi ahli ibadah ada tiga tanda; Sangat benci akan hawa nafsunya, menghisab hawa nafsunya, memanjangkan (lama) dalam ibadah dihadapan hadhirot Allah SWT.
  6. Dan bagi orang yang sholeh ada tiga tanda; Memperbaiki hubungan antara Allah SWT dengannya dengan beramal sholeh, memperbaiki agamanya dengan mengamalkannya, senang kepada orang lain sebagaimana menyenangi diri sendiri.
  7. Hai Ali, bagi orang yang berbahagia ada tiga tanda; Makanan yang menguatkannya/mengenyangkannya adalah dari yang halal, berkumpul duduk dengan para ulama, sholat yang lima waktu beserta Imam (berjamaah).
  8. Hai Ali, bagi orang Mu'min ada tiga tanda; Bersegera dalam melaksanakan taat kepada Allah SWT, menjauhi perkara-perkara yang haram, berbuat baik kepada orang yang jahat kepadanya.
  9. Hai Ali, bagi dermawan itu ada tiga tanda; Memaafkan ketika mampu membalas, mengeluarkan zakat, senang bershodaqoh.
  10. Hai Ali, bagi orang yang santun itu ada tiga tanda; Menghubungkan tali silaturrohim kepada orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang menghalanginya (kikir), memaafkan kepada orang yang telah menganiayanya.
  11. Hai Ali, bagi orang yang sabar itu ada tiga tanda; Sabar atas taat (ibadah) kepada Allah SWT, sabar atas musibah, sabar atas qodho (ketentuan) Allah SWT.
  12. Hai Ali, bagi orang yang taubat itu ada tiga tanda; Menjauhi yang diharamkan, sangat menginginkan untuk mencari ilmu, tidak kembali (tidak mengulangi) dosa sebagaimana air susu tidak kembali lagi kedalam susu.
Wasiat Seputar Tanda-tanda Syirik
  1. Nabi SAW, bersabda: "Hai Ali, bagi orang kafir itu ada tiga tanda; Ragu tentang Allah SWT, benci kepada hamba-hamba Allah SWT, lalai (tidak ingat) dari taat (ibadah) kepada Allah SWT.
  2. Hai Ali, bagi orang munafiq itu ada tiga tanda; apabila berkata ia dusta, apabila berjanji ia ingkar, apabila diamanati ia khianat dan tidak berguna nasihat kepadanya.
  3. Hai Ali, bagi orang yang ria itu ada tiga tanda: Ia menyempurnakan ruku dan sujudnya didepan orang lain serta menguranginya (ruku dan sujud) bila ia sholat sendirian, dan giat (semangat) bila ada orang yang memuji kepadanya, dan berdzikir baik menyendiri atau di tengah-tengah orang banyak (karena ingin pujian orang lain).
  4. Hai Ali, bagi orang yang dihinakan itu ada tiga tanda; Banyak berdusta, dan banyak bersumpah palsu, dan banyak keperluan kepada orang lain.
  5. Hai Ali, bagi orang yang celaka itu ada tiga tanda: Makanan yang mengenyangkannya adalah haram, menjauhi orang alim (para ulama), dan Sholatnya sendirian (tidak berjamaah / munfarid). Dan bagi orang yang durhaka itu ada tiga tanda: Senang membuat kerusakan, dan menyusahkan (merugikan) hamba-hamba Allah, dan menjauhi petunjuk (ajaran Islam).
  6. Hai Ali, bagi orang yang dholim itu ada tiga tanda; Tidak memperhatikan dari apa yang ia makan, memaksa kepada orang yang berhutang kepadanya, mengamuk dengan keras kepada orang yang berhutang kepadanya, mengamuk dengan keras kepada orang yang berhutang, apabila tidak terpenuhi keinginannya.
Wasiat Seputar Macam Macam Doa

  1. Nabi SAW bersabda: "Hai Ali, apabila kamu masuk Masjid, maka dahulukan dengan kakimu yang kanan dan keluarlah dengan kakimu yang kiri".
  2. Hai Ali, tetaplah (biasakanlah) dengan membaca Surat Yasin diwaktu pagi dan sore, karena sesungguhnya orang yang membaca Surat Yasin secara tadi (di pagi dan sore hari), maka ia berada dalam keamanan (keselamatan) Allah.
  3. Hai Ali, barangsiapa yang membaca Surat Al-Hasyr setiap malam, maka ia terpelihara dari kepahitan dunia dan akhirat.
  4. Hai Ali, barangsiapa yang membaca Surat Al-Baqoroh tiap malam jum'at, maka memancar baginya cahaya di antara langit ketujuh sampai ke dasar bumi. Dan barangsiapa yang membaca Surat Ad-Dukhon dan Surat Al-Mulk pada malam jum'at, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan memelihara dari fitnah kubur. Dan barangsiapa yang membaca Surat At-Thoriq ketika berbaring ditempat tidurnya, maka dituliskan baginya kebaikan sebanyak bilangan bintang-bintang di langit.
  5. Hai Ali, barangsiapa yang membaca Surat Al-Mulk dan membaca (doa) sesudahnya "Allahumma a'shimnii bil islaami qoo iman wa a'shimnii bil islaami qoo'idan wa roo qidan wa laa tusymit fii 'aduwwan wa laa haa sidan Allaahumma inni a'uudzubika ming syarri kulli daabbatin angta aa khidzumbinaa shiyatihaa wa as alukalkhoirilladzi biyadika. (Ya Allah, peliharalah aku dengan memeluk agama islam, baik dalam keadaan berdiri, duduk dan dalam keadaan tidur, dan janganlah Engkau menjadikan musuh dan orang yang hasud gembira melihatku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan semua binatang melata yang Engkau pegang ubun-ubunnya (yang menguasai sepenuhnya), dan aku memohon kepada-Mu yang ada pada kekuasaan-Mu), maka ia akan dipeรihara oleh Allah dari (kejahatan) jiwa manusia dan binatang yang melata yang menyusahkannya.
  6. Hai Ali, apabila kamu menginginkan (dikabulkan) hajat, maka bacalah Ayat Kursi dan berdoalah kepada Allah (didalam mengatasi) kesusahan dan kepayahan, dan bacalah "Yaa Hayyu Yaa Qayyum Laa Ilaaha Illa Anta birahmatika astaghitsu faghfirli wa aslih li sya'ni wa farrij hammi "(Yaa Allah Yang Hidup Kekal, Yang Terus-menerus mengurusi Mahluk, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Engkau. Dengan Rahmat-Mu aku memohon pertolongan, maka ampunilah aku, perbaikilah keadaanku, dan hilangkanlah duka citaku), maka sesungguhnya Allah akan menghilangkan duka-cita darimu serta mengabulkan hajat-hajatmu.
  7. Hai Ali, apabila menimpa kepadamu suatu kesusahan atau perkara apa saja, maka bacalah "Subhanaka Rabbi Laa Ilaaha Illa Anta Alaika tawakkaltu Anta Rabbul Arsyil Ahdim" (Maha Suci Engkau wahai Tuhanku, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau, aku bertawakkal, Engkaulah Tuhan yang pemilik Arsy Yang Agung).
  8. Hai Ali, perbanyaklah (berdoa) dari doa yang telah diajarkan kepadaku oleh Malaikat Jibril, yaitu doa yang selalu berkaitan didalam agama, dunia dan akhirat.
  9. Hai Ali, apabila kamu melihat hilal (bulan), maka bacalah tahlil (laa ilaaha illallah) 3 kali dan takbir (Allahu Akbar) 3 kali dan bacalah Allahu Akbar wa a'azzu wa aqdaru mimma akhofu wa ahdzaru (Allah Yang Maha Besar, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa dari apa yang aku takuti dan aku waspadai).
  10. Hai Ali, apabila kamu bertemu dengan orang yang ditakuti oleh kamu, maka bacalah Allahumma inni adro u bika fii nahrihii wastakfiika ghodhobahuu wa a'uudzu bika min syarrihi (Ya Allah, sesungguhnya aku menolak dengan pertolongan-Mu pada leher orang itu, dan memohon kepada-Mu dari kemarahan orang itu, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya).
Wasiat Tentang Berbagai Macam Hal

  1. Nabi SAW bersabda: "Mulailah dengan membaca salam kepada orang yang kamu jumpai dari orang-orang Islam, maka Allah menuliskan bagimu 20 kebaikan, dan jawablah salam, maka Allah menuliskan bagi orang yang menjawabnya 40 kebaikan".
  2. Hai Ali, jauhkan dirimu dari marah, karena sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan itu sangat berkuasa untuk menggodamu dalam keadaan marah. Dan jauhkanlah dirimu dari doa orang yang teraniaya, karena sesungguhnya Allah mengabulkan doanya orang yang teraniaya, walaupun orang itu kafir, karena kekafirannya tetap baginya.
  3. Hai Ali, jauhkan dirimu dari sumpah palsu, karena sesungguhnya sumpah palsu itu akan menghabiskan harta dan melenyapkan rezeki dan umur.
  4. Hai Ali, barangsiapa yang menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, maka Allah menghinakan musuhnya. Dan barangsiapa yang benar didalam segala urusannya, maka Allah akan marah (kepada siapa saja) karena marahnya orang itu. Dan apabila anak yatim menangis, maka arsy itu berguncang, lalu jibril berkata: "Luaskanlah neraka itu untuk orang yang menangisi (menyakiti) anak yatim, dan lapangkanlah Surga bagi orang yang menggembirakan anak yatim.
  5. Hai Ali, agama itu nasehat bagi Allah (beriman kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya), bagi Rasul-Nya (mempercayai risalahnya dan apa yang diajarkannya) dan bagi orang Mu'min.
  6. Hai Ali, tujuh (golongan) dari umatku didalam Surga: Pemuda yang bertaubat, orang yang bershodaqoh secara rahasia, orang yang melaksanakan sholat dhuha, orang yang kehilangan hartanya lebih lapang baginya daripada kehilangan satu kali sholat berjamaah, orang yang menetes air matanya karena takut kepada Allah, dan orang yang menghampiri para ulama (berkumpul) didalam majelis ulama.
  7. Hai Ali, barangsiapa yang menunjukkan jalan kepada orang yang buta dengan tangannya yang kiri, maka akan datang tangan kanannya di sebelah kananmu.
  8. Hai Ali, ketika manusia didalam keadaan sakaratul maut (kesakitan menjelang mati), maka seluruh sendi-sendi tulang membaca salam kepada sebagian sendi-sendi yang lainnya, seraya sendi-sendi itu mengucapkan Assalaamu'alaika fa innii muttu(Keselamatan atasmu, maka sesungguhnya aku telah mati). Begitu juga rambut yang putih (membaca salam) kepada rambut yang hitam.
  9. Hai Ali, peliharalah betul-betul wasiatku ini, sebagaimana akku memeliharanya dari Malaikat Jibril dari Rabb (Allah) yang nama-namaNya Maha Suci dan tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan diriNya.
SUMBER: majelis almunawwarah syeikh arifin bin ali bin hasan